Selasa, 07 Juli 2015

Acara Kegiatan Ramadhan

PP Darul Ilmi dan IAIN Gelar Pelatihan Ilmu Falak
DSC_0205
Pernyataan sebagian kalangan yang menganggap arah kiblat umat Islam di Indonesia cukup menghadap ke barat saja mendapat tanggapan dari Akhmad Syaikhu, pengajar ilmu falak di IAIN Antasari.
“Berusaha mengarahkan kiblat ke arah sebenarnya itu hukumnya wajib karena terkait keabsahan ibadah salat,” kata Akhmad Syaikhu.
Akhmad Syaikhu menyampaikan hal itu di sela-sela Pelatihan Hisab Rukyat menentukan arah kiblat  di pondok pesantren Darul Ilmi Lianganggang Banjarbaru. Pelatihan tersebut merupakan kerjasama Pondok Pesantren Darul Ilmi dengan IAIN Antasari Banjarmasin.
Suasana pelatihan Falak yang disambut antusias para santri.
Suasana pelatihan Falak yang disambut antusias para santri.
“Sebagian orang masih kita dengar mengatakan bahwa arah kiblat umat Islam di Indonesia cukup ke arah barat. Pandangan ini harus diluruskan sebab arah barat  itu bukanlah kiblat. Jika anda memperhatian peta dunia barat Indonesia itu adalah Afrika, bukan kiblat yang dimaksudkan dalam penjelasan Alquran, sunnah dan fiqih. Jangan sampai pandangan di atas melegitimasi orang untuk tidak mau membetulkan arah kiblat yang  keliru,” jelas Akhmad Syaikhu.
Pimpinan Pondok Drs. K. H. Himron Mahmud menyatakan keinginannya untuk memasukkan mata pelajaran Ilmu Falak sebagai kurikulum pondok. “Sepengetahuan saya, pelajaran falak ini tidak diberikan lagi di pondok-pondok pesantren khususnya di Kalimantan Selatan. Sangat sedikit orang yang mendalami ilmu ini sehingga ahli falak tergolong langka. Ilmu ini falak yang mengandung unsur matemetika, fisika dan geografi ini tidak banyak peminatnya. Dengan pelatihan yang mendatangkan ahlinya ini saya berharap ada tindak lanjut, karena ke depan saya menginginkan Falak menjadi salah satu mata pelajaran pondok pesantern Darul Ilmi,” ujarnya.
Kegiatan yang dilaksanakan empat hari pada Sabtu-Selasa (20-23/06/2015) dibagi dalam dua kelompok putra dan putri diikuti total sekitar 150-an santri. Peserta menerima materi berupa teori dan berbagai teknik pengukuran arah kiblat dari metode yang sederhana hingga teknik mutakhir.  Beberapa yang diberikan adalah teknik mengukur azimuth kiblat dengan kompas magnetik, menggunakan bayangan matahari harian, bayangan rushdul kiblat global ketika matahari berada di atas kota Makkah tanggal 28 Mei 2016 pukul 17:28 Wita dan 17 Juli pukul 17:27 Wita, serta praktik mengukur kiblat dengan teodolit. (AS/MHM).