TATA CARA MEMANDIKAN
JENAZAH
I. Memandikan
Jenazah
Sekurang-kurangnya
dalam memandikan adalah meratakan air keseluruh badan mayit yang sudah
dibersihkan dari segala najis dan kotoran. Adapun tata cara mandi yang lebih
sempurna adalah melaksanakan segala ketentuan mandi baik yang wajib maupun yang
sunah.Sebelum
memandikan jenazah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Sebelum mulai memandikan jenazah persiapkan dulu semua kelengkapan mandi, seperti :
a.
Air sabun satu buah tempat dan cebokan mandinya sendirib.
Air kapur barus satu buah tempat dengan cebokan mandinya sendiric.
Air bersih ( air mutlak ) satu buah tempat dengan cebokan mandinya sendiri2. Agar
memudahkan dalam memandikan mayit diperlukan sekitar 5 orang yang bertugas
yaitu :
a.
Satu orang bertugas membersihkan dari
kepala sampai kepusat bagian atas maupun bawahnya
b. Satu orang bertugas
membersihkan dari pusat sampai ke dubur dan sekitarnya bagian atas maupun
bawahnyac.
Satu orang bertugas membersihkan dari paha sampai ke ujung kakinya, atas maupun
bawahnyad.
Satu orang bertugas menyiram air dari kepalanya sampai bagian pinggange.
Satu orang lagi bertugas menyiram air dari bagian pinggang sampai ke ujung
kakinya Agar
lebih mudah dan praktis dalam memandikan mayit semua air yang sudah
dipersiapkan diletakan disebelah kiri Perhatian
: Bagi yang bertugas menggosok mayat pada bagian auratnya kedua
tangannya wajib memakai sarung tangan yang sudah dipersiapkan sebelumnya,
karena haram menyentuh aurat mayit tanpa memakai lapis tangan3. Sebelum
memulai proses mandi, letakan mayit menghadap kiblat, atau posisi kedua kakinya
mengarah kearah kiblat sampai proses mandi selesai dilaksanakan
4. Mandikanlah
mayit ditempat tertutup yang hanya boleh dimasuki oleh orang-orang yang
bertugas memandikan serta ahli warisnya
5. Ketika
dimandikan, badan mayit agar tetap dalam keadaan tertutup supaya auratnya tidak
kelihatan
6. Sunat
mengharumi tempat tersebut dengan sesuatu yang disukai oleh Malaikat, seperti
membakar gharu, kayu setanggi, dan lain-lain
Melakukan
proses istinja atau membersihkan kubul dan dubur mayat dengan niat :
1. Sebelum mulai memandikan jenazah persiapkan dulu semua kelengkapan mandi, seperti :
بسم
الله الرحمن الرحيم نويت الإستنجاء لهذا الميت فرضا لله تعالى
Artinya
: Sajaku beristinja untuk mayit ini pardu karena Allah
Lalu
alirkan air sabun sambil menggosoknya dengan tangan kiri yang terlapis kain
yang sudah dipersiapkan. Semua dilakukan dari bawah kain penutup mayit sampai
terasa bersih, setelah itu bagian perut mayit diurut secara perlahan-lahan
secara berulang-ulang agar kotoran yang masih tersisa keluar dan sambil
mengalirkan air.
Setelah
selesai istinja lalu berdo’a :
بسم
الله الرحمن الرحيم اللهم طهر قلبه (ها) من النفاق وحصن فرجه (ها) من الفواحش
Ya Allah bersihkanlah hatinya dari sifat
munapik dan peliharalah kemaluannya dari perbuatan keji
7. Setelah
itu baru dilakukan proses mandi kubal ( menghilangkan kotoran dari badan mayit
) dengan cara :
a.
Siram badan mayat dalam posisi telantang dengan air sabun sampai rata
b.
Siram badan mayat bagian sebelah kanan dengan air sabun sampai rata
c.
Siram badan mayat bagian sebelah kirinya dengan air sabun sampai rata
Gosok
seluruh bagian tubuh mayit sampai bersih secara perlahan-lahan, setelah itu
baru disiram dengan air biasa sampai bersih
Pada
proses mandi kubal ini bersihkan juga kotoran/daki yang terdapat pada kuku
tangan serta kaki mayat seperlunya dengan air sabun
Setelah
itu menyugi mayit dengan kelingking tangan kanan yang terbungkus kain dengan
cara sebagai berikut :
a.
sebelum disugi kumuri mulut mayat dengan air
b.
Bersihkan juga lobang hidungnya
c.
bersihkan kedua telinganya
8. Setelah
itu baru diwudukan dengan niat sebagai berikut :
نويت
الوضوء لهذا الميت سنة لله تعالى بسم
الله الرحمن الرحيم
Artinya
: Sahajaku mewudukan mayit ini karena Allah ta’ala
Lapaz mewudukan mayit
perempuan
بسم
الله الرحمن الرحيم نويت الوضوء لهذه الميت سنة لله تعالى
Artinya
: Sahajaku mewudukan mayit ini karena Allah ta’ala
Lalu
siram dengan air bersih sambil menggosok-gosok anggota wudu yang disiram, serta
membuka kain yang menutup anggota wudunya
Setelah selesai wudu’ membaca do’a seperti :
اللهم
اجعلني واياه (ها) من التوابين واجعلني واياه (ها) من المتطهرين واجعلني واياه
(ها) من عباد الصالحين
II.
MANDI SEMBILAN
Mandi
Sembilan merupakan proses mandi selanjutnya setelah melakukan berbagai hal
tersebut di atas. Ada dua cara yang sering dipakai dalam mandi Sembilan ini
yaitu :
Berniat
memandikan mayit dengan lafaz :
بسم الله
الرحمن الرحيم نويت الغسل لهذا الميت فرضا لله تعالى
Artinya : Sahajaku memandikan mayit ini pardu karena Allah ta’ala
Niata
memandikan mayat perempuan
بسم الله
الرحمن الرحيم نويت الغسل لهذه الميت فرضا لله تعالى
Artinya : Sahajaku memandikan mayit ini
pardu karena Allah ta’ala
I.BERSELA-SELA
1. Memakai air sabun
2. Lalu air biasa
3. Air sabun
4. Air biasa
5. Air sabun
6.Air biasa
7. Air sabun
8. Air bercampur
kembang
9. Air kapur barus
II. TIDAK
BERSELA-SELA
1. Memakai air biasa
2. Air biasa
3. Air biasa
4. Air Sabun
5. Air sabun
6. Air sabun
7. Air biasa
8. Air biasa
bercampur kembang
9. Air kapur barus
Ingat
setiap kali menyiram/membasuh tubuh mayit dengan air, dari awal mulai mandi
sampai selesai agar diiringi dengan bacaan :
a.
Ketika mayit dalam posisi telentang
غفرانك
يا الله ياربنا واليك المصير
b.
Ketika mayit disiram dalam posisi
miring kesebelah kanan
غفرانك
يارحمن ياربنا واليك المصير
c.
Ketika mayat disiram dalam posisi
miring kesebelah kiri
غفرانك يارحيم ياربنا واليك المصير لااله
الا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد يحيى ويميت وهو على كل شيء قدير
Setelah
proses mandi selesai segera keringkan mayit, ambil kain kering untuk menutup mayit
dan tariklah kain basah yang dipakai mandi tadi dengan cara ditarik dari bagian
bawah kakinya sampai tertarik semua, dan tutuplah mayat agar auratnya tidak
terbuka. Setelah itu pindahkan mayat ketempat kain kapan yang sudah disiapkan
sebelumnya untuk proses pengapanan.
PERHATIAN
Untuk
anak yang meninggal dunia saat dilahirkan ( keguguran ) ada dua kemungkinan
yang harus diperhatikan :
1.
Jika usia kandungan 6 (enam) bulan
atau lebih maka mayat anak ini wajib diselenggarakan sebagaimana halnya orang
dewasa, yakni : dimandikan, dikapankan, disembahyangkan, dan dikuburkan ( baik
meninggalnya didalam perut maupun setelah lahir )
2. Jika
usia kandungan belum sampai enam bulan, maka ada tiga cara penyelenggaraan
jenazahnya :
a.
Jika ketika keluarnya ada tanda-tanda kehidupan, seperti menangis atau bergerak,
maka dilaksanakan sebagaimana mayit dewasa
b.
Jika tidak terlihat ada tanda-tanda kehidupan waktu lahirnya, tetapi sudah
berbentuk manusia, maka wajib dimandikan, dikapankan, dikuburkan, dan tidak
wajib di sembahyangkan
c.
Jika masih belum ada bentuk manusia, tetapi berupa sepotong daging semata, maka
tidak wajib diperbuat apa-apa tetapi sunah dibungkus dan ditanam
3. Jika anak laki-laki yang belum
besunat meninggal dunia, selain dimandikan juga harus ditayamumkan. Pelaksanaan
tayamum boleh dilaksanakan sebelum mandi atau sesudah mandi. Akan tetapi agar
tidak mengotorinya sebaiknya tayamum dilaksanakan sebelum dimandikan agar
sisa-sisa debu tayamum bisa dibersihkan bersamaan ketika proses mandi, hal ini
mengikuti pendapat Syakh Ibnu Hajar Al Haitami, cara tayamumnya sama seperti
tayamum orang hidup, yakni anggota tayamumnya muka dan kedua tangannya. Lafaz
niat tayamum adalah :
نويت التيمم لهذا الميت
فرضا لله تعالى
Sahajaku tayamum untuk mayit ini pardu
karna Allah ta’ala
4. Jika mayat laki-laki yang boleh memandikannya laki-laki juga,
begitu pula jika mayatnya perempuan maka yang memandikannya perempuan. Kecuali
muhrimnya, maka tidak ada batasan baginya, yaitu boleh saja dia memandikan
mayat laki-laki maupun mayat perempuan
III. MENGKAPANKAN MAYIT
a.Sebelum
membuat kapan, terlebih dahulu ukur panjang mayit. Setelah diketahui panjangnya
maka potonglah kain kapan yang tersedia sebanyak 5 ( lima ) potong dengan
melebihi dari panjang mayit sekitar 30 cm.
b.Ukuran
kain kapan yang tersedia biasa tidak cukup lebarnya untuk menutupi badan mayit
sehingga harus disambung agar lebih lebar dan dapat menutupi badan mayi ketika
dikapankan
c. Disunahkan
waktu merobek kain kapan membaca do’a
اللهم
اجعل لباسه عن الكريم وادخله يا الله الجنة برحمتك يا ارحم الراحمين
d.Dua
potong kain dari yang 5 (lima ) tadi masing-masing dibelah dua sehingga
menjadi 4 ( empat ) lembar.
Tiga lembar
disambungkan dengan kain yang tiga potong yang masih utuh, dan satu potong
sisanya dipakai untuk keperluan lain, seperti membuat cawat, serta membuat
sarung tangan untuk menguradu
( orang yang bertugas membersihkan bagian
aurat ) serta untuk keperluan istinja mayit
e. Tali
pengikat mayat ada lima tempat dan dapat diambil dari sobekan pinggir kain
kapan, yaitu :
1.
Ikatan pada ujung kepala mayat
2.
Bahu
3.
Pinggang
4.
Lutut
5.
Diujung kaki
f.Setelah kain kapan
selesai dibuat, maka sebelum mayat dibungkus, susun dulu kain kapan tadi
disamping mayat agar lebih mudah
mempaskan posisi tali yang lima tadi, mempaskan posisi cawat, serta bajunya. Dan
disetiap lapis kain kapan agar ditaburi dengan bubuk kapur barus dan serbuk
kayu cendana. Begitu pula kapas yang akan dipergunakan menutupi bagian-bagian
tubuh mayat agar ditaburi dengan bubuk kapur barus dan serbuk kayu cendana
Lalu
letakan mayat diatas kain kapan yang sudah disusun. Sebelum dibungkus letakan
kapas yang sudah ditaburi dengan kapur barus dan cendana pada pada : telapak
kakinya, kedua lututnya, kedua telapak tangannya, diatas perutnya, kedua mata,
dua telinga, hidungnya, serta semua lobang yang terbuka
Sebelum
mukanya ditutup kapas, tuliskan ditengah-tengah dahinya dengan menggunakan jari
manis kalimat لااله الا الله atau kalimat الله saja, ini dilakukan oleh
ahli warisnya atau oleh orang yang memandikannya. Sebelum ditutup mukanya
panggil semua ahli warisnya untuk melihat yang terakhir kalinya
g.Sebelum
ditutup dengan kain kapan pupuri mukanya dengan bubuk cendana, kiamkan kedua
tangannya jika masih bisa diqiamkan, kalau tidak bisa tidak mengapa ( boleh
saja tidak diqiamkan ). Setelah itu tutupilah seluruh badannya dengan kain
kapan lapisan pertama, dengan cara menyusupkan kain kapan yang sebelah kiri
kearah sebelah kanan lalu tariklah kain penutupnya dari arah kakinya, lalu
teruskan dengan lapisan kedua dan ketiga dengan cara disilang seperti pada
lapisan yang pertama atau seperti :
–
Sisi kanan lapis pertama kain susupkan kearah kiri, lalu sisi kain yang sebelah
kiri susupkan kearah sebelah kanannya
–
Sisi kiri lapisan kain kedua susupkan kearah
kanan, lalu sisi kain sebelah kanannya susupkan kesebelah kanannya
kekiri
_
Sisi kanan lapis ketiga kain susupkan kearah kiri, lalu sisi kain yang sebelah
kiri susupkan kearah sebelah kanannya
Setelah
mayit sudah terbungkus rapi, letakan mayat menghadap kiblat, atau posisi kaki
menuju arah kiblat
IV. SHALAT JENAZAH
1.Saat
mayit dishalatkan, posisi kepala untuk mayit laki-laki berada disebelah kiri
imam. Dan imam tepat berdiri keatas pada dada dan dibawah sedikit pada bahunya
2.Untuk
mayit perempuan, posisi kepalanya berada disebelah kanan imam. Dan imam berdiri
tepat dipertengahan atau membetuli lambung mayit
3.Sebaiknya
yang melaksanakan shalat jenazah tidak kurang dari 40 orang. Bila kurang dari
40 orang buat shaf sembahyang menjadi tiga shaf. Satu shaf paling kurang dua
orang
4.Hendaklah
membaca salah seorang jama’ah yang hadir : الصلاة
على الميت الحاضر يرحمكم الله الصلاةلااله الا الله محمد الرسول الله صلى الله عليه وسلم
sebagai kamat shalat
janazah
Ini lafaz niat shalat
janazah :
1.Jenazah
laki-laki dewasa/tua
اصلى
على هذا الميت اربع تكبيرات اماما/مأموما لله تعالى الله اكبر
Sahajaku sembahyang
atas mayit ini empat takbir pardu kipayah menjadi imam/makmum karna Allah
ta’ala Allahu Akbar
2.Jenazah laki-laki
anak-anak
اصلى
على هذا الميت الطفل اربع تكبيرات اماما/مأموما لله تعالى الله اكبر
Sahajaku sembahyang
atas mayit anak ini empat takbir pardu
kipayah menjadi imam/makmum karna Allah ta’ala Allahu Akbar
3.Jenazah
Perempuan Dewasa/orang tua
اصلى
على هذه الميتة اربع تكبيرات اماما/مأموما لله تعالى الله اكبر
Sahajaku sembahyang
atas mayit ini empat takbir pardu kipayah menjadi imam/makmum karna Allah
ta’ala Allahu Akbar
4.Jenazah Perempuan
anak-anak
اصلى
على هذه الميتة الطفلة اربع تكبيرات اماما/مأموما لله تعالى الله اكبر
Sahajaku
sembahyang atas mayit anak ini empat
takbir pardu kipayah menjadi imam/makmum karna Allah ta’ala Allahu Akbar
a.
Setelah takbir pertama langsung
diiringi dengan membaca surat al Fatihah
b.
Setelah tabir kedua diringi dengan
membaca solawat kepada Nabi sekurangnya :
اللهم
صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد
c.
Setelah takbir ketiga berdo’a :
اللهم اغفرله وارحمه وعافه واعف عنه واكرم
نزله ووسع مدخله واغسله بالماء والثلج والبرد ونقه من الخطايا كما ينق الثوب
الأبيد من الدنس وابدله دارا خيرا من داره واهلا خيرا من اهله وادخله الجنة وقه
قتنة القبر وعذاب النار
Kalau
mayit kanak-kanak ditambah dengan do’a ini
اللهم اجعله فرطا لأبويه وسلفا وذخرا وعظة
واعتبارا وشفيعا وثقل به موازينهما وافرغ الصبر على قلوبهما ولا تفتنهما بعده ولا
تحرمهما اجره
d.
Setelah takbir ke empat
اللهم لاتحرمنا اجره ولا تقتنا بعده
واغفرلنا وله ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل فى قلوبنا غلا للذين امنوا
ربنا انك رؤف رحيم
Kemudian
salam dan membaca fatihah yang dihadiahkan kepada mayit sekali lalu berdo’a
seperti
اللهم بحق سيدنا محمد وال سيدنا محمد ان
تعذب هذا الميت. ثلاث مرات. اللهم انت ربه وانت خلقته وانت هديته للإسلام وانت
قبضت روحه وانت اعلم بسره وعلانيته وقد جئناك شفعاءله واغفرلناوله ولإخوانناالذين
سبقونا بالإيمان ولا تجعل فى قلوبنا غلا للذين امنوا ربنا انك رؤف رحيم
V. BEBERAPA
FADILAH
Dalam bab ini penulis
mencoba menghimpun beberapa hadis Rasulullah Saw, beberapa atsar serta riwayat
yang berkaitan dengan penyelenggaraan jenazah dari menjelang wafat, setelah
wafat, memandikan, mengapankan, mengubur, serta hal-hal yang baik dilakukan oleh
ahli warisnya setelahnya. yaitu :
1. Apabila
seseorang sudah sakit parah, dan sulit diharapkan kesembuhannya, maka tugas
kita adalah mengingatkannya agar memperbanyak istigpar dan bertaubat terhadap
segala dosa dan kesalahan dimasa lalu
2. Mengingatkannya
agar berbaik sangka kepada Allah, bahwa rahmat Allah itu amat luas, sebagaimana
firman Allah dalam hadis kudsi : انا
عند ظن عبدى بى فليظن بى خيرا
Artinya : Aku sesuai sangkaan
hambaku terhadap diriku, maka hendaklah ia berperasangka baik kepadaku
3. Ingatkan juga agar selalu berharap
ampunan Allah dan rahmat yang luas, bahwa Allah akan melepaskannya dari siksa
kubur, dijauhkannya dari api neraka, dan Alla akan memasukannya kedalam surga.
Dan hendaklah harapannya semacam ini lebih banyak ketimbang takutnya
4. Sebagian dari cirri-ciri orang yang
akan meninggal dunia adalah :
- Telapak kakinya lurus, pergelangan tangannya renggang,
pelipisnya lekuk
5.
Disunatkan ketika seseorang sedang sakaratul maut dibacakanسورة
يس semoga dia terlepas dari rasa dahaga yang
luar biasa, dan membacakan سورة الرعد agar mudah keluar ruhnya
6.
Dan sunat ditalkinkan atau diajarkan kalimat syahadat لاال
الا الله محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم sekalipun yang akan meninggal anak-anak yang belum balik. Kalau dia sudah mengucapkan kalimat syahadat jangan lagi diulang, kecuali jika dia ada mengucapkan kalimat yang lain selain dua kalimat syahadat setelah itu baru diingatkan lagi.
الا الله محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم sekalipun yang akan meninggal anak-anak yang belum balik. Kalau dia sudah mengucapkan kalimat syahadat jangan lagi diulang, kecuali jika dia ada mengucapkan kalimat yang lain selain dua kalimat syahadat setelah itu baru diingatkan lagi.
Ibnu Rafi’I
meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda :
من
غسل ميتا فكتم عليه غفر الله له اربعين مرة
Artinya
: Barangsiapa memandikan mayit kemudian menyembinyikan aib yang ada pada mayit
itu Allah mengampuni dosanya sebanyak empat puluh kali
ومن
غسل ميتا خرج من ذنوبه كيوم ولدته امه
Artinya : Dan baransiapa memandikan
mayit niscaya keluar dari segala dosanya seperti hari dia dilahirkan oleh
ibunya
5.
Syekh Abdul Wahab Sya’rani dalam kitab
Mukhtasar Tazkiratul Kurtubi menjelaskan, nabi Muhammad Saw bersabda :
Barangsiapa membaca pada kubur seseorang sebanyak tiga kaliاللهم
بحق محمد وال محمد ان تعذب هذا الميت Allah Swt angkat
siksaan orang yang ada dikubur tersebut hingga hari ditiupnya sangkakala
6.
Didalam kitab Sabilal Muhtadin
disebutkan “ Sunat ketika sedang membawa mayat agar posisi kepalanya di bagian
muka
7.
Sebaiknya shaf dalam shalat jenazah disusun tiga baris, hal ini
didasarkan kepada hadis nabi Muhammad Saw yang berbunyi
ما من مؤمن يموت فيصلى عليه امة من
المسلمين يبلغون ان يكون ثلاثة صفوف الاغفرله (رواه ابوداود واحمد وغيرهما من حديث
مالك بن هبيرة)
Artinya
: setiap orang mukmin yang meninggal dunia dan disembahyangkan oleh jama’ah sebanyak tiga
shaf, niscaya diampuni dosanya
8.
Lebih bagus lagi jika jenazah
disembahyangkan oleh jama’ah mencapai jumlah 40 orang sebagaimana sabda nabi
Muhammad Saw sebagai berikut :
ما من رجل يموت فيقوم على جنازته اربعون
رجلا لايشركون الله شيئا الا شفعهم الله فيه (رواه احمد ومسلم وابوداود من حديث ابن
عباس)
Artinya : Setiap orang yang meninggal
dunia, lalu jenazahnya disembahyangkan oleh 40
(empat puluh) orang laki-laki yang tidak mensekutukan Allah, malainkan
Allah memberi syafaat kepada mayat karena kehadiran mereka
ما من ميت يصلى عليه امة من المسلمين
يبلغون مائة كلهم يشفعمن له الا شفعوا (رواه احمد ومسلم والترمذى)
Artinya
: Setiap mayit yang disembahyangkan oleh 100 (seratus) orang, yang memintakan
syafaat untuknya, pastilah diterima syafaat mereka dengan mengampuni dosa si
mayit
9.
Sunat bagi orang yang hadir ditepi
kubur mengambil 3 (tiga) gumpal/genggam tanah kuburan, lalu dibaca pada
gumpalan pertama kalimat منها
خلقناكم dan pada gumpalan kedua dibaca وفيها نيدكم dan pada gumpalan ketiga
dibaca ومنها
نخرجكم تارة اخرى
dan dan ditambah dengan membaca surat Al Qodar(انا
انزلناه في ليلة القدر) sampai akhir sebanyak tujuh kali, Lalu masukan
gumpalan tanah tadi kedalam liang lahat pada bagian kepalanya. Mudah-mudahan
mayat tadi tidak diazab didalam kuburnya
10.
Didalam kitab Syarah Sitin halaman 67
sebuah riwayat dari Rasullah Saw sebagai berikut :
عن النبي صلى الله عليه وسلم قال لايأتى
على الميت اشد من الليلة الاولى فارحموا موتاكم بالصدقة فمن لم يجد فاليصل ركعتين
يقرأ فى كل ركعة منهما فتحة الكتاب وآية الكرسى والهاكم وقل هو الله احد احدى عشرة
مرة ويقول اللهم انى صليت هذه الصلاة وانت
تعلم ما اريد اللهم ابعث ثوابها الى قبرفلان ابن فلانة. فبعث الله من ساعته
الى قبره الف ملك, من كل ملك نور وهدية يؤنسونه فى قبره الى ان ينفخ فى الصور,
ويعطى الله المصلى بعدد ما طلعت عليه الشمس حسنات ويرفع الله له اربعين الف درجة واربعين الف حجة وعمرة ويبنى له الف مدينة فى
الجنة ويعطى ثواب الف شهيد ويكسى الف حلة
Artinya
: Tidak ada sesuatu yang paling menakutkan atas mayit didalam kuburnya, kecuali
pada malam pertama dia berada disana, maka kasihanilah olehmu orang-orang yang
meninggal diantara kamu dengan bersedekah, jika tidak mampu, maka sembahyanglah
dua rakaat, dibaca pada tiap-tiap rakaatnya Al Fatihah, Ayat Kursi,
Alhakumuttakasur, dan Kulhu Allah Ahad sebanyak 11 kali. Dan setelah salam lalu
berdo’a : Ya Allah sesungguhnya aku melaksanakan shalat ini, dan engkau mengetahui
apa yang aku mau. Ya Allah sampaikan pahalanya kepada ….. bin ……..
Maka
pada saat itu Allah Swt mengutus seribu orang malaikat ke dalam kuburnya,
tiap-tiap malaikat membawa nur dan hadiah untuk menghiburnya sampai pada hari
ditiupnya terompet yang menandai datangnya hari kiamat, dan Allah memberi
kepada orang yang sholat pahala sebanyak sesuatu yang disinari oleh matahari,
Allah angkat empat puluh ribu derajatnya, diberi pahala empat puluh ribu haji
dan umrah, dan dibangunkan untuknya seribu kota didalam surga, diberi pahala
seribu orang syahid, dan diberi pakaian dengan seribu macam pakaian surga
11.
Rasulullah Saw memberi kabar gembira kepada
orang-orang yang menaruh perhatian terhadap saudaranya yang meninggal seperti
sabda beliau
ومن
كفن ميتا كساه الله من حلل الجنة
Artinya : Barangsiapa yang
mengkapankan mayit, Allah Swt akan memakaikan kepadanya dengan pakaian dari
surga
من حفر قبرا بنى الله له بيتا فى الجنة
Artinya : Barangsiapa yang menggalikan
kubur niscaya Allah membangunkan baginya sebuah rumah di surga
من اتبع جنازة حتى يقصن دفنها كتب الله
ثلاثة قراريط
Artinya : Barangsiapa yang mengikuti
jenazah sampai selesai menguburkannya, Allah tulis untuknya tiga qirat pahala
(tiap-tiap qirat baginya sebesar jabal uhud)
12.
Disunahkan bagi yang menguburkan mayit
membaca
بسم الله الرحمن الرحيم وعلى ملة رسول الله
صلى الله عليه وسلم.
قال
ابن منبه انها ترفع العذاب عن صاحب القبر اربعين سنة
Artinya : Ibnu Munabbah berkata,
Barangsiapa yang membaca kalimat tersebut ketika menguburkan mayit, maka Allah
Swt tidak menyiksa mayat tersebut didalam kuburnya selama empat puluh tahun
13.
Rasulullah Saw bersabda ما
من ميت فى القبر الا كالغريق المغوث mayit yang berada didalam kubur itu bagaikan orang yang meminta
pertolongan
14.
Dijelaskan didalam kitab شرح
السحيمى على الجوهرة
sebuah
hadis yang berbunyi :
ما من عبد يقول ثلاث مرات عند قبر ميت :
اللهم بحق محمد وال محد صلى الله عليه وسلم ان لا تعذب هذا الميت الا رفع عنه عذاب
الى يوم ينفخ فى الصور
Artinya
: Siapapun yang membaca diatas kuburan sebanyak tiga kali, kalimat :
وال محد صلى الله عليه وسلم ان لا تعذب هذا
الميت اللهم
بحق محد
Allah angkat siksa penghuni kubur tersebut
hingga datangnya hari kiamat
15.
Dan diriwayatkan dari Rasullah Saw
beliua bersabda :
من زار قبر ابويه او احد هما فى كل جمعة
غفر له وكتب برا
Artinya : Barangsiapa yang menziarahi
kubur kedua orangtuanya atau salah seorang dari mereka pada hari jum’at niscaya
diampuni dosanya serta dicatat sebagai anak yang berbakti
Catatan :
Jika menemui seseorang mati jadi hantu
(seolah-olah hidup kembali) maka bacakan kalimat dibawah ini sebanyak tiga kali
lalu siram dengan air yang sudah dibaca tadi :
لااله الا انت سبحانك انى كنت من الظالمين,
فاستجبناله ونجيناه من الغم وكذلك ننجى المؤمنينَ كل نفس ذائقة الموت انك ميت وانه
ميت (ثلاث مرات)
assalamualaikum ustaz, saya mohon izin mengamalkan ilmu pengurusan jenazah seperti diatas supaya mendapat keberkatan
BalasHapusAssalamalaikum....
BalasHapusمنونو ستغكي (huruf nya adalah: MIM NUN WAW NUN WAW SIN TA NG G YA ) apa baca nya itu ada di kitab sabilal muhtadi hal:70 coba lihat